Serap Aspirasi Warga Kajai Selatan, Ade Putra Dorong Program Bantuan Ternak

PASBAR, EXSPOSEDID – Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Ade Putra, menggelar kegiatan reses masa sidang ketiga tahun 2025 di Nagari Kajai Selatan, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Sabtu (26/7/2025).

Agenda ini menjadi momen strategis untuk menyerap langsung aspirasi masyarakat di daerah pemilihannya.

Bertempat di los Pasar Kajai, kegiatan dihadiri berbagai unsur masyarakat, mulai dari Ketua KAN, Bamus, Pj. Wali Nagari, tokoh masyarakat, pemuda, pelajar, hingga kelompok tani. Kegiatan berlangsung dinamis dan penuh antusiasme.

Dalam sambutannya, Ade Putra menyatakan bahwa reses bukan sekadar agenda formal, tetapi sarana penting untuk menjalin komunikasi dan merumuskan arah pembangunan berbasis kebutuhan riil masyarakat.

“Reses adalah bagian dari proses perencanaan pembangunan daerah. Aspirasi yang disampaikan masyarakat hari ini akan kita kawal agar bisa masuk dalam RKPD dan menjadi program strategis pemerintah,” ujar Ade Putra.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara masyarakat dan pemangku kebijakan untuk memajukan nagari.
Menurutnya, tokoh-tokoh muda Kajai Selatan memiliki semangat dan potensi besar untuk mendorong kemajuan daerah.

Salah satu poin penting yang disampaikan Ade adalah program bantuan ternak sapi yang telah dianggarkan untuk tahun 2025, khusus bagi kelompok tani di Kajai Selatan.

“Kami mengimbau agar masyarakat membentuk kelompok tani resmi, karena bantuan pemerintah hanya bisa disalurkan kepada kelompok yang terdaftar secara administratif,” katanya.

Ade juga memaparkan bahwa usulan program prioritas dapat diajukan melalui aplikasi Sakato Plan, sistem digital perencanaan pembangunan yang diterapkan di Provinsi Sumatera Barat.

Selain itu katanya, proses pengusulan tersebut dibuka sejak Januari hingga Maret setiap tahunnya.

Pada kesempatan yang sama, Pj. Wali Nagari Kajai Selatan, Indra Jeni, menyampaikan harapan besar terhadap komitmen dewan dalam memperjuangkan perbaikan infrastruktur yang rusak akibat gempa Pasaman Barat tahun 2022.

“Jalan usaha tani, jembatan, dan irigasi masih banyak yang belum tersentuh perbaikan pasca gempa 25 Februari 2022. Kami berharap ini jadi prioritas ke depan,” ujarnya. (hen/ril)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *