AGAM, EXSPOSEDID – Aula pertemuan di Kecamatan Matur, Kabupaten Agam, tampak penuh semangat pada Minggu (24/8/2025). Ratusan pemuda berkumpul, bukan untuk sekadar berbincang santai, melainkan menyimak langsung sosialisasi Peraturan Daerah (Sosperda) yang akan menentuan arah masa depan ekonomi kreatif di Sumatera Barat.
Sosialisasi ini digelar oleh Lazuardi Erman, anggota DPRD Sumbar yang juga Ketua Komisi V DPRD Sumbar. Dengan penuh antusias, ia mengangkat Perda Nomor 2 Tahun 2023 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif. Perda ini, kata Lazuardi, bukan sekadar aturan formal. Ia adalah pijakan bagi lahirnya pengusaha muda yang siap bersaing di era ekonomi digital.
“Kami di Komisi V memang fokus pada bidang pariwisata dan ekonomi kreatif. Regulasi ini kami buat agar generasi muda bisa bergerak dan berkolaborasi membangun usaha kreatif,” ujarnya disambut tepuk tangan peserta.
Peluang Terbuka, Tantangan Menanti
Lazuardi tak menampik, Sumatera Barat punya potensi ekonomi kreatif yang besar: dari kuliner khas Minang, kerajinan tangan, hingga pariwisata berbasis budaya. Namun, potensi itu tak akan berarti tanpa inovasi dan dorongan nyata bagi anak muda.
“Kita akan coba bawa ini ke Pemprov Sumbar. Program kolaborasi antar pemuda sangat penting agar mereka punya ruang berkreasi. Targetnya jelas: lahir pengusaha muda yang membangkitkan ekonomi kreatif di Sumbar,” tegasnya.
Menurut Lazuardi, kunci sukses di sektor kreatif adalah inovasi. Tanpa itu, usaha apa pun akan cepat tertinggal. Ia percaya, pemuda Matur bisa menjadi motor penggerak perubahan.
“Mari bersama-sama kita wujudkan generasi muda Matur yang kreatif, inovatif, dan berdaya saing. Jangan takut memulai, karena masa depan ekonomi kita ada di tangan kalian,” seru Lazuardi menutup acara.
Melalui sosialisasi ini, ia berharap Perda yang telah disahkan bukan hanya jadi dokumen di lembaran daerah, melainkan alat perubahan nyata untuk menggerakkan perekonomian berbasis kreativitas di Sumatera Barat. (hen/ril)